Senin, 28 April 2014

Kepemimpinan Islam Redup Di Dunia Modern


Sobat-sobat ku yang saya muliakan......
Tulisan ini saya tulis bukan bermaksud merendahkan Islam, tapi lebih mencoba mengusik kesadaran siapa saja yang mengaku sebagai yang punya Islam di hatinya. Tulisan ini juga tidak sesangar judulnya kok. tapi mudah-mudahan cukup sebagai bahan renungan.

Saya mengambil judul tulisan di atas sebagai hasil refleksi pribadi atas fenomena yang sedang saya alami. Saya bahkan hanya mengambilnya dari sudut terkecil kehidupan modern. Sudut terkecil yang saya maksud adalah dunia informasi. Kemudian saya kerucutkan lagi tentang dunia tulis menulis.

Adab Cangkru'an di Pinggir Jalan

Sopan Santun Duduk di Tepi Jalan
A.    Hadis dan Ayat Al-Quran.
حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ فَضَالَةَ، حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ حَفْصُ بْنُ مَيْسَرَةَ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِيَّاكُمْ وَالجُلُوسَ عَلَى الطُّرُقَاتِ» ، فَقَالُوا: مَا لَنَا بُدٌّ، إِنَّمَا هِيَ مَجَالِسُنَا نَتَحَدَّثُ فِيهَا، قَالَ: «فَإِذَا أَبَيْتُمْ إِلَّا المَجَالِسَ، فَأَعْطُوا الطَّرِيقَ حَقَّهَا» ، قَالُوا: وَمَا حَقُّ الطَّرِيقِ؟ قَالَ: «غَضُّ البَصَرِ، وَكَفُّ الأَذَى، وَرَدُّالسَّلاَمِ،وَأَمْرٌبِالْمَعْرُوفِ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنْكَرِ»  ( رواه البخاري ومسلم وأبو داود وهذا لفظ البخاري


Artinya:
Mu’ad ibnu Fadholah menceritakan kepada kami, Abu Umar Hafs bin Maisaroh, dari Zaid bin Aslam, dari Ato’ bin yasar, Abi Sa’id Al Khudri r.a, dari Nabi Muhammad Saw. Bersabda: “hindarilah olehmu duduk-duduk di pinggir jalan!” para sahabat menjawab,”kami terpaksa duduk-duduk di situ memperbincangkan hal-hal yang perlu. Sabda Rasullahhah saw. “ jika memang perlu kalian duduk-duduk di situ, berikan hak jalanan.” Tanya mereka, “ apa haknya ya Rasullallah?” jawab Beliau, “ Picingkan mata, jangan mengganggu,menjawab salam (orang lewat), menganjurkan kebaikan dan mencegah yang mungkar.” (H.R. Bukhori, Muslim, Abu Dawud)
“Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah itu menjadi bengkok.”(Q.S. Al-A’raf 86).

Minggu, 27 April 2014

Perlindungan Anak

Nama: M. Arifuddin
Nim: D02212018

Tugas MK Teknologi untuk mengomentari UU Pornografi.

BAB III
PERLINDUNGAN ANAK

pasal 16
(1) Pemerintah, lembaga sosial, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan, keluarga, dan/atau masyarakat berkewajiban memberikan pembinaan, pendampingan serta pemulihan sosial, kesehatan fisik dan mental bagi setiap anak yang menjadi korban atau pelaku pornografi.

Sejarah Pergerakan Ikhwan Al-Muslimin

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Penulisan
Siapa pun, jika ia mengaku sebagai seseorang yang mengikuti perkembangan dunia Islam, maka dalam benaknya seketika akan muncul segala pengetahuan yang saling terhubung. Ya, serentetan gambaran akan segera muncul tatkala disebutkan sebuah nama, yakni “al-Ikhwanul al-Muslimin”. Gambaran yang dimaksud bisa sangat luas meliputi segala yang berkenaan dengan nama itu, mulai dari gambaran tentang siapa yang pertama kali melahirkan nama itu, di mana nama itu pertama kali muncul, bagaimana eksistensinya dulu hingga saat ini, dan seribu pertanyaan lain yang bisa ditanyakan oleh pikiran.
Tak kalah pentingnya,  jika disebut nama tersebut, sebenarnya dengan sendirinya akan terhubung dengan negeri kita tercinta ini (tentunya jika kita mencitai negeri ini), Indonesia. Tidak perlu diragukan lagi, karena memang Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar. Oleh karena itu, ketika kita menyebut hubungan “al-Ikhwanul al-Muslimin” dengan Dunia Islam, maka sebenarnya kita juga sedang menyebut hubungan “al-Ikhwanul al-Muslimun” dengan Indonesia.
Sebagai orang Indonesia, sudah sepatutnya para pembaca menaruh perhatian lebih atas makalah ini. Makalah ini mungkin memang bukan sebuah kumpulan informasi yang lengkap tentang subyek yang akan dibicarakan yaitu “al-Ikhwan al-Muslimin”. Akan tetapi, kalaulah tidak dapat menjadi kobaran apinya, setidaknya makalah ini adalah sepercik api, yang menyulut rasa ingin tahu anda tentang “al-Ikhwanul al-Muslimun”. Dan, kalau memang anda tersulut, maka anda akan memperdalam sendiri pengetahuan tentang ini. Akhirnya selamat berjelajah di makalah kami.

Sabtu, 26 April 2014

Hidup Adalah Pilihan

Sederhana saja kalimat judul di atas. tapi demikian besar dampaknya, bahkan kita bisa temukan dia dalam segala hal. Kita menemukan kata-kata itu saat melihat seorang guru. Kita menemukan ia saat melihat seorang tukang batu, penjual minuman keliling, atau bahkan seorang pesilat atau ustad.

Bagaimana tidak, karena sebenarnya keadaan kita saat ini adalah hasil pilihan kita di masa lalu. Seseorang, sebelum ia menjadi seorang guru, ia pasti menemui suatu saat di mana ia mengambil keputusan itu. Bukankah dia bisa saja untuk memutuskan menjadi tukang sayur dan kemudian menjalani jalan yang mengantarkannya menjadi tukang sayur. Tapi kenyataannya dia telah memilih menjadi guru sehingga jalan yang ia pilih adalah jalan itu. Hari-harinya diisi dengan belajar dan mengajar yang tentu sangat jauh dengan hari-hari tukang sayur yang diisi dengan belanja dan berjualan.

Sekian dulu tulisan pengantar ini. Bila berkenan, monggo kita diskusi lebih jauh ya :D